Tanggal 13 Desember adalah hari peringatan genap 79 tahun pembantaian Nanjing dan juga adalah hari peringatan umum negara atas korban pembantaian Nanjing ke-3. Kemarin berbagai tempat di Tiongkok mengadakan upacara peringatan umum serta aktivitas untuk menyatakan duka cita atas para korban pembantaian Nanjing dan semua korban yang dibunuh oleh kaum agresor Jepang selama perang agresi imperialisme Jepang terhadap Tiongkok. 

Nanjing pada bulan Desember terasa lebih sakit dari pada angin dan hujan pada musim dingin, dan juga adalah hari kenangan umum yang pahit terhadap pembantaian yang terjadi pada 79 tahun yang lalu. Dalam waktu 40 hari yang gelap gulita dari tanggal 13 Desember tahun 1937 hingga bulan Januari tahun 1938, sejumlah 300 ribu saudara mengalami pembantaian kaum agresor Jepang. 

Kemarin pukul 10 pagi, upacara peringatan umum diadakan secara resmi dalam Lagu Kebangsaan Nasional Republik Rakyat Tiongkok, setelah itu semua peserta mengheningkan cita kepada para korban dalam pembantaian Nanjing. 

Selanjutnya, Anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok selaku Menteri Departemen Organisasi Komite Sentral Zhao Leji dalam pidatonya menunjukkan, Tiongkok akan dengan tegas bersama dengan masyarakat internasional untuk memelihara keadilan internasional dan hasil kemenangan Perang Dunia II, dengan tegas menempuh jalan pembangunan damai, dengan tegas menjadi pemrakarsa, pendorong dan pembela perdamaian dunia. 

Zhao Leji mengatakan, upacara peringatan umum nasional bukan untuk meneruskan permusuhan, tetapi membangkitkan manusia yang mengharapkan perdamaian dan jauh dari perang. Tiongkok mengibarkan tinggi bendera perdamaian, pembangunan, kerja sama dan menang bersama, mendorong pembangunan komunitas senasib manusia, ia berharap bahwa gagasan, usulan dan konsep Tiongkok mendapat pengertian, dukungan dan partisipasi yang semakin banyak di dunia. 

Selain di kota Nanjing, di Gedung Peringatan Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang di Beijing juga diadakan kegiatan peringatan, sejumlah ribuan anggota tentara dan wakil dari SM dan SD kota Beijing serta anggota keluarga korban pahlawan anti agresi Jepang menyumbangkan karangan bunga kepada para korban, menyatakan duka cita dengan perasaan yang berat.