Saya merasa beruntung bisa mengunjungi Museum Bahasa Dunia di Shanghai International Studies University.

Pameran ini mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan linguistik, termasuk teori linguistik, psikolinguistik, sosiolinguistik, ortografi, dan terjemahan. Topik-topik tersebut diatur dalam tiga tema utama, yaitu 说"berbicara", 记"menulis", dan 译"menerjemahkan". Karakter untuk masing-masing kata ini memiliki partikel tematik yang sama "言", yang digunakan dalam konstruksi semua karakter China yang berhubungan dengan bahasa. Museum tidak hanya memiliki pameran bahasa lisan dan tulisan, topik seperti bahasa isyarat, braille, dan bahasa buatan juga disertakan. Saya kagum dengan artefak seperti buku teks bahasa Inggris yang ditulis dengan mesin tik braille dan Esperanto.

Beberapa momen yang tak terlupakan selama kunjungan saya adalah elemen interaktif di pameran. Interaksi difasilitasi oleh layar yang dapat diklik, rekaman audio dan video, bahkan AI. Ada stan tempat pengunjung dapat mendengarkan berbagai rekaman dalam berbagai bahasa dan memiliki kesempatan untuk mengulang contoh bahasa dan pengucapannya yang dinilai oleh sistem.

Saya menemukan proyeksi peta animasi yang melacak perdagangan teh melintasi darat dan laut sangat menarik. Ini adalah contoh perubahan bahasa yang menarik, karena alat transportasi menentukan variasi nama "cha" dan "te". tempat di mana teh diperkenalkan melalui laut mengadaptasi varian “te”, sedangkan tempat yang menerimanya melalui transportasi darat menggunakan “cha”. Saya didekati oleh sebuah droid yang bergerak di atas roda di salah satu ruangan. Ini menampilkan layar yang dapat diklik di mana pengunjung dapat memilih untuk mempelajari lebih lanjut tentang museum dan pamerannya serta beberapa fakta menyenangkan tentang bahasa di seluruh dunia. Meskipun saya memiliki pemandu yang luar biasa yang menunjukkan kepada saya berkeliling, saya dapat membayangkan betapa bermanfaatnya teknologi ini jika museum memiliki banyak pengunjung dan pemandu serta sukarelawan sangat sibuk.

Tema museum "Dunia Kata-kata" berfokus pada keragaman bahasa dan komunikasi internasional. Menjadi museum pertama di China yang berfokus pada topik bahasa di seluruh dunia, museum ini secara aktif mencari peluang untuk penelitian, pendidikan, dan kolaborasi.

Museum dibuka pada tahun 2019, tetapi tidak lama setelah itu pandemi melanda dan kampus ditutup untuk pengunjung. Saya dapat menghubungi anggota staf museum dan mengajukan permohonan untuk berkunjung. Saya sangat terkesan dengan berbagai konten dan desain aslinya.

Kunjungan ini menyadarkan saya akan keterbatasan penelitian online. Sebelum mengunjungi museum, saya tidak membayangkan ruang lingkup dan desainnya melalui informasi yang tersedia secara online. Saya juga menyadari jika saya tidak bisa membaca huruf Mandarin, tinggal di China, saya tidak akan dapat mengunjungi Museum Bahasa Dunia secara langsung. Meskipun internet seharusnya membuat komunikasi dan kolaborasi internasional jauh lebih nyaman, saya tahu bahwa ada banyak peluang yang terlewatkan karena kendala bahasa. Untuk museum bahasa, tantangan ini juga merupakan misi. Walaupun bahasa masing-masing berbeda, tujuan museum bahasa diadakan bersama. Saya berharap lebih banyak koneksi dengan museum bahasa dapat dibuat setelah kita bebas bepergian lagi .