Kontak Media

SISU News Center, Office of Communications and Public Affairs

Tel : +86 (21) 3537 2378

Email : news@shisu.edu.cn

Address :550 Dalian Road (W), Shanghai 200083, China

Membaca Terkait

Kenanganku di Unpad-2


16 December 2016 | By Yu Qian | SISU

Dengan lambat laun, saya bertemu dengan sejumlah orang yang awam dan biasa. Ada juragan restoran atau warteg yang sepanjang hari menyajikan masakan dan santapan yang serba lezat kepada langganan sambil terkilat senyum mimik wajahnya, ada pelayan Indomarket yang selalu bersikap lemah lembut kapada pembelanja dan omongan “ Selamat datang di Indomarket, selamat berbelanja! ” selalu bisa memberi perasaan hangat kepada saya. Ada sopir ojek yang seringkali dilihat dan dijumpaiku duduk di pinggir jalan mengisap rokok sambil ngobrol-ngobrol dengan teman sejawatnya pada waktu kosong, dan lain-lain.

Setiap orang mempunyai kehidupan dirinya, mungkin biasa mungkin awam, mungkin tidak gilang-cemerlang, tapi bagaimanapun, asal dia memilih gaya hidup yang dihendakinya, makanya cukuplah. Moga-moga kita semuanya dapat menjalani hidup yang benar-benar kita inginkan.

Selain yang tersebut, tak terabaikan banyak kesulitan yang kami temui, dan banyak masalah yang kami atasi. Demi mengurus KITAS, kami sendiri pun tidak mampu menghitung dengan jelas gerangan berapa kali pergi ke Kantor Imigrasi Bandung, setidaknya dua puluh kali. Pada kali satu-satunya pergi ke Imigrasi Jenderal Jakarta kebetulan terjadi demo di situ, jadi kami bergegas melarikan diri pulang ke Bandung. Kemudian, hanya untuk menantikan surat dari Jakarta hampir waktu selama satu bulan dimakan.

Sudah mengalami hal yang demikian merepotkan, saya telah sanggup membiasakan diri dengan tabiat orang disini. Setiap suku bangsa memiliki watak dirinya, mungkin orang Tiongkok lebih memperhatikan kecepatan dan efisiensi, dan orang Indonesia lebih menyukai melakukan sesuatu dengan pelan-pelan. Selalu ada orang yang berpendapat bahwa orang Tiongkok terlampau menaruh perhatian pada kemajuan dan kepesatan dan mengabaikan santapan rohani atau anutan. Kemudian segera ada orang yang membantah bahwa apa yang kita anut adalah kebudayaan yang kuno dan impian kebangkitan Tiongkok. Bisa jadi. Tapi mana yang betul, siapa tahu?

Sekarang sudah jam 23 wib, padahal di Tiongkok sudah tanggal 15. Saya masih mengingat ada perbedaan waktu antara Tiongkok dan Jabar. Setiap saat saya mengenangkan masa silam di Shanghai, hari-hari itu seakan-akan terjadi pada kemarin tapi sebenarnya sudah lama. Pembenahan asrama di SISU sebelum keberangkatan, perjalanan waktu naik metro ke Bandara Pudong, serta penerbangan perdana saya pada tanggal 27 Agustus, mana bisa saya lupa itu? Ada beberapa kali menonton televisi, di layar ada berita mengenai Tiongkok saya akan menjadi gembira dan berharap bisa dipertunjukkan acara tentang Tiongkok lebih banyak.

Belakang ini apa lagi yang terjadi? Gempa bumi di Aceh terhitung, dan kemarin di mana kita semuanya memperingati pahlawan-pahlawan yang telah gugur dengan ikhlas.  

Aku mau pulang ke Shanghai, rindu keluargaku bener!”

Aku nggak mau, tahun depan aja. Sebab belum beres.”

Saya mengangkat kepala saya, melayangkan pandanganku ke utara.

Langit kian cerah.

 

Di Skylandcity, Jatinangor, Sumedang

Penulis: Yang Jing(Siswa Kelas-2 Jurusan Bahasa Indonesia)

Guru Pembimbing: Yu Qian

Berbagi:

Kontak Media

SISU News Center, Office of Communications and Public Affairs

Tel : +86 (21) 3537 2378

Email : news@shisu.edu.cn

Address :550 Dalian Road (W), Shanghai 200083, China

Membaca Terkait